-->

Mau cari apa di dunia ini?



Semua orang pasti akan sepakat menjawab mencari Kebahagian.
Ya, tentu tidak ada orang yang suka menderita di dunia ini.
Padahal kebahagian setiap orang itu relatif. Bahkan kepuasan setiap seorang seperti cangkir bocor yang tidak akan pernah penuh diisi air.
Demikianlah keinginan manusia tidak akan pernah betul-betul terpuaskan oleh suatu hal yang membahagiakan. Manusia akan selalu merasa kurang dan mengusahakan suatu yang lebih lagi demi mencapai kebahagiaan yang diharapkan.
Semua orang tahu kalau lahir ke bumi ini tidak bawa apa-apa, demikian juga nanti mati tidak bawa apa-apa.
Tentu orang akan bisa menjawab, kan harta yang saya kumpulkan untuk anak cucu saya.
Sehingga, tidak salah ada kalimat, cara hidupmu yang sia-sia yang kamu wariskan dari nenek moyangmu.
(1 Petrus 1:18)
Lahir, sekolah, kerja, mengumpulkan uang, menikah, berkeluarga, punya anak, membesarkan anak, menikahkan anak, punya cucu, menjadi tua, sakit-sakitan dan mati. Kembali lagi lahir untuk generasi berikutnya dan terus begitu siklusnya.
Betapa tragisnya hidup ini...
Kebahagiaan yang dirasakan adalah kebahagian semu dan hanya sementara.


Padahal pada mulanya setiap manusia di rancang untuk hidup kekal tanpa mengalami kematian.
Mengejar Kebahagian di dunia ini sama halnya dengan cinta dunia.
Tidak banyak pendeta yang mau bilang begitu. mungkin karena selera hudupnya sama.
Yohanes 12:25 (TB) Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
"Nyawa" di atas, zaman ini dapat diartikan kesenangan hidup, kebahagian. 
Tetapi, jangankan nyawa, kehilangan harta atau uang saja masih berpikir.


Yakobus 4:3-4 (TB) Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.
Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.


"Persahabatan dengan dunia" kalimat ini jika di kaitkan dengan ayat sebelumnya, "sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu"
Sehingga menjadi jalas, mengejar kebahagian di dunia ini adalah persahabatan dengan dunia, itu artinya kita menjadikan diri kita musuh Allah.
Seperti cerita orang muda yang kaya
Matius 19:21-22 (TB) Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.


Dari cerita ini seberapa banyak orang yang tidak terikat dengan hartanya??? Sangat sedikit.. sebab ayat selanjutnya bukan tanpa alasan. 
Matius 19:23 (TB) Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.


Itu artinya banyak dari kita takut kehilangan kebahagian di bumi ini. Dan memilih terikat dengan harta yang kita miliki. Yang menurut kita itu membahagiakan.
Susah untuk merubah selera hidup. Butuh kesadaran dan proses panjang, jadi hidup ini bukan mencari kebahagian di bumi.
Tetapi menjadi manusia seperti rencana Allah semula, hidup kudus, tidak bercela. Dan kembali ke sorga bersama Allah dalam hidup yang kekal.
Justru untuk memperoleh itu kita menderita di bumi ini. Seperti Yesus.

Lukas 9:23 (TB) Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

0 Response to "Mau cari apa di dunia ini? "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel