Memikul salib
Jangan lupa. Kehidupan nyata kita ada di luar gereja.
Kadang-kadang di dalam gereja kita seperti memakai topeng. Seperti orang suci, alim, sorak-sorak menyembah Tuhan. Kegirangan jingkrak2. Itu tdk ada salahnya.
Tetapi di luar gereja apakah kita betul-betul mengasihi Tuhan, mencintai Tuhan, dengan dicerminkan dari sikap hidup kita seperti kristus, tingkah laku kita terhadap sesama, apalagi keluarga.
Atau kita masih hidup dgn cara hidup yang lama, masih suka membicarakan kejelekan orang lain, berbuat curang, membenci dan tidak mau mengampuni.
Di gereja kita menghabiskan waktu 1-2 jam saja dalam seminggu. Sedangkan kita sesungguhnya lebih banyak menghabiskan waktu kita di luar gereja. Apakah interaksi kita di luar gereja kepada Tuhan dan sesama sudah baik. Seperti yang terjadi di dalam gereja?
Karena di dalam gereja kita belajar dan di luar gereja kita juga belajar sambil mengaplikasikan pelajaran yang kita dapatkan selama belajar dalam gereja.
Banyak di antara kita yang masih mempersoalkan hal-hal lahiriah. Misalnya masalah cara pembaptisan, berpuasa, cara beribadah, cara penyembahan yang benar. Padahal kita sudah di tebus Yesus Kristus. Tetapi kita masih juga tdk mengerti arti keselamatan yg Yesus tawarkan.
Di tebus Yesus bukan berarti kita bisa melakukan apa saja dan tdk kawatir akan dosa. Justru mengikuti Yesus itu disimbolkan memikul salib kita sendiri artinya bahwa kita memiliki tantangan dan harus siap menderita di dalam dunia ini. Menyangkal diri atau membiarkan Yesus mengatur hidup kita. Dan mendidik kita lewat persoalan hidup. Ini tidak lah mudah. Karena kesenangan dunia menawarkan kenyamanan. Inilah salah satu bentuk penderitaan itu.
Kadang-kadang di dalam gereja kita seperti memakai topeng. Seperti orang suci, alim, sorak-sorak menyembah Tuhan. Kegirangan jingkrak2. Itu tdk ada salahnya.
Tetapi di luar gereja apakah kita betul-betul mengasihi Tuhan, mencintai Tuhan, dengan dicerminkan dari sikap hidup kita seperti kristus, tingkah laku kita terhadap sesama, apalagi keluarga.
Atau kita masih hidup dgn cara hidup yang lama, masih suka membicarakan kejelekan orang lain, berbuat curang, membenci dan tidak mau mengampuni.
Di gereja kita menghabiskan waktu 1-2 jam saja dalam seminggu. Sedangkan kita sesungguhnya lebih banyak menghabiskan waktu kita di luar gereja. Apakah interaksi kita di luar gereja kepada Tuhan dan sesama sudah baik. Seperti yang terjadi di dalam gereja?
Karena di dalam gereja kita belajar dan di luar gereja kita juga belajar sambil mengaplikasikan pelajaran yang kita dapatkan selama belajar dalam gereja.
Banyak di antara kita yang masih mempersoalkan hal-hal lahiriah. Misalnya masalah cara pembaptisan, berpuasa, cara beribadah, cara penyembahan yang benar. Padahal kita sudah di tebus Yesus Kristus. Tetapi kita masih juga tdk mengerti arti keselamatan yg Yesus tawarkan.
Di tebus Yesus bukan berarti kita bisa melakukan apa saja dan tdk kawatir akan dosa. Justru mengikuti Yesus itu disimbolkan memikul salib kita sendiri artinya bahwa kita memiliki tantangan dan harus siap menderita di dalam dunia ini. Menyangkal diri atau membiarkan Yesus mengatur hidup kita. Dan mendidik kita lewat persoalan hidup. Ini tidak lah mudah. Karena kesenangan dunia menawarkan kenyamanan. Inilah salah satu bentuk penderitaan itu.
0 Response to "Memikul salib"
Post a Comment