Mengutamakan Kehendak Allah
Ada suatu cerita tentang seorang Kristen yang baru belajar kebenaran.
Suatu saat dia berdoa kepada Tuhan, karena penyakit yang di deritanya. Dalam doa itu dia berkata: "Ya Tuhan, ampunilah dosaku sebab aku juga masih belajar mengampuni kesalahan orang lain. Sehingga kasih pengampunan Mu tidak hilang pada ku. Engkau tahu keadaan dan kelemahan ku, dalam sakit ini Engkau mendidik aku supaya memiliki hati yang sempurna seperti Engkau. aku tidak ragu bahwa Tuhan memiliki kuasa dan mukjizat menyembuhkan penyakit ku bila Tuhan berkenan. Namun apabila itu tidak terjadi, jangan hilang kasih Mu pada ku dan kasih ku tetap pada Mu Tuhan."
Demikian sepenggal doa, dari cerita seorang Kristen tersebut. Mungkin tidak mudah berdoa seperti demikian atau bagi yang lain itu bisa saja. Tetapi tetap mempercayai Allah dalam situasi yang sulit bukan perkara mudah.
Kita bisa belajar dari Tahun Yesus saat berdoa di taman getsemani
Matius 26:39, 42 (TB) Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."
Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!"
Mungkin seorang Kristen tersebut tidak sebanding dengan apa yang Tuhan Yesus alami, tetapi menyerang sepenuhnya kepada kehendak Allah itu yang terpenting.
0 Response to "Mengutamakan Kehendak Allah"
Post a Comment