MANUSIA TELAH LUPA DENGAN JATI DIRINYA YANG DISEBUT ANAK-ANAK ALLAH
Mengapa manusia di sebut sebagai anak-anak Allah?
Pada mula manusia diciptakan.
Allah secara langsung menghembuskan RohNya kedalam tubuh manusia. Sehingga status manusia dapat
disebut sebagai anak Allah, karena roh manusia berasal dari Roh Allah.
Kemudian apa yang
membedakan roh manusia dengan Roh Tuhan Yesus yang juga sama-sama disebut Anak Allah. Perbedaannya adalah Roh Yesus lebih dahulu lahir dari Allah. Sehingga disebut juga sebagai Anak Sulung atau yang pertama. Perbedaan yang lainnya lagi adalah manusia diciptakan dalam keadaan memiliki
daging namun rohnya berasal dari Allah Bapa, sedangkan Anak Allah lahir dalam rupa Roh sebelum menjadi Yesus yang turun ke bumi. Anak Allah memiliki kuasa yang berasal dari Allah untuk menciptakan langit
dan bumi, termasuk menciptakan manusia. manusia juga diberi kuasa untuk memelihara ciptaan yang lain.
Pernyataan ini bukan tanpa alasan
yang jelas. Karena Alkitab sendiri yang menulis seperti demikian, kita hanya perlu
belajar untuk memahaminya.
Setelah manusia jatuh kedalam
dosa.
Firman Tuhan Allah berkata: sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti
salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; (Kejadian 3:2 a).
Firman ini mengungkapkan bahwa ada sebuah percakapan antara Anak Allah dangan
BapaNya, mengenai manusia yang telah jatuh kedalam dosa. Dalam firman Tuhan
Allah ini sangat jelas mengatakan bahwa manusia menjadi sama seperti Allah,
yaitu dapat membedakan yang baik dan yang jahat. Tetapi pada konsep sesungguhnya
pernyataan “sama” disini hanya merujuk pada pikiran manusia yang sama dengan
Allah bisa membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang jahat.
Tetapi pada ayat yang sebelumnya,
yaitu: (Kejadian 1:26) Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.
Firman
Allah ini menyatakan bahwa secara fisik atau rupa manusia diciptakan sama
seperti Allah, hanya saja roh manusia
ditutupi oleh daging. Dengan pernyataan ini kita berani mengatakan manusia
statusnya adalah juga anak Allah. Karena manusia dilahirkan juga dari Roh
Allah.
Kemudian setelah manusia jatuh
kedalam dosa status manusia sebagai anak Allah menjadi hilang, karena manusia
kehilangan kemuliaan Allah. Akibat dari ketidak taatan manusia kepada Allah Bapa, manusia terpisah dari Bapa. Atau dengan kata lain
manusia tidak bisa lagi melihat Allah.
Anak Allah menjadikan manusia
Tetapi Anak Allah yang sulung
hadir diantara Bapa dengan manusia, Dialah pendamai antara Bapa dengan manusia,
Anak Tunggal Allah yang mencari saudaraNya yang hilang, supaya dapat kembali kepada
Bapa.
Ini sebuah kisah ironis, dimana
manusia yang awalnya penuh kemuliaan Allah Bapa, tiba-tiba kehilangan kemuliaan
itu dan berada sangat jauh dari Allah Bapa. Tetapi Anak
Allah yang sulung, yaitu: Tuhan Yesus bersedia mencari manusia atas kehendak Bapa. Sehingga Anak Allah harus turun ke bumi, mengambil rupa seperti manusia. Dia meninggalkan
TahtaNya di Sorga demi manusia. Pernyataan ini dapat diperkuat apabila kita
membaca Alkitab, yaitu: (Ibrani 1:5-14), dan (Ibrani 2:1-18) dalam bacaan ini
menjelaskan bahwa Anak Allah yaitu Tuhan Yesus tidak malu memangil kita manusia
dengan sebutan saudara-saudaraNya. Meskipun pada kenyataannya manusia penuh
dengan dosa dan sebenarnya tidak layak lagi disebut anak Allah.
Dengan mengambil rupa seperti
manusia sebenarnya Anak Allah menjadi rendah dari malaikat-malaikat. Namun ini dilakukanNya demi menyelamatkan manusia. Walaupun Anak Allah menjadi
rendah dihadapan manusia, tetapi sesungguhnya Anak Allah lebih tinggi dari
segalanya dihadapan Allah Bapa.
Yesus Kristus adalah Teladan yang sempurna
Dengan kita mengikuti cara hidup
Tuhan Yesus, kita manusia dapat kembali disebut sebagai anak Allah.
Karena Tuhan Yesus dapat membuktikan bahwa sebagai manusia, Dia dapat hidup
sempurna seperti yang dikehendaki Bapa. Oleh karena itu tindakan Tuhan Yesus yang mengambil rupa manusia sesungguhnya banyak sekali mempertaruhkan hakNya sebagai Anak
Allah. Namun, pengorbanan Tuhan Yesus ini masih kita sia-siakan dengan tidak
mengikuti cara hidupNya.
Manusia harus bisa
sempurna di hadapan Allah Bapa. Seperti Tuhan Yesus sudah sempurna melakukan
segala sesuatu yang di kehendaki Allah Bapa. Kenapa kita masih ragu menyebut
Tuhan Yesus sebagai Anak Allah, yang sebenarnya kita pun anak-anak Allah. Oleh
karena itulah Tuhan turun dari Sorga ke dunia supaya status manusia itu bisa
kembali disebut sebagai anak-anak Allah.
Kalau kita mau
disebut anak Allah, hendaklah hidup kita seperti Tuhan Yesus yang sempurna. Banyak orang menganggap bahwa manusia
diciptakan tidak sempurna. Tetapi sesungguhnya pada awalnya manusia itu
ciptakan Allah dalam keadaan sempurna.
Tetapi bukan suatu hal yang
mustahil kalau kita berjuang untuk sempurna seperti Tuhan Yesus, ini memang
sulit kalau kita berpikir dengan cara manusia. Tetapi sesungguhnya ini bisa
dilakukan, kalau manusia sungguh-sungguh dan bertekad untuk melakukannya.
Dalam suatu proses di setiap
hari-hari hidup kita sebenarnya Tuhan Allah dapat membentuk kita menjadi
manusia sempurna di hadapan Allah. Lewat persoalan hiduplah Allah akan menilai
setiap hati manusia, apakah orang tersebut sudah sempurna atau masih sama dengan
dunia ini. Sebab kalau kita tidak menjadi sempurna, kita tidak bisa disebut anak-anak Allah.
Bagaimana kita bisa menyebut
bahwa kita anak-anak Allah, tetapi kita tidak berbuat seperti yang Allah
inginkan, dan bagaimana kita bisa menyebut diri kita orang kristen kalau
kelakuan kita tidak sama seperti Yesus Kristus.
Untuk itu marilah kita
masing-masing berjuang untuk hidup kita seperti yang Allah inginkan menjadi
sempurna seperti yang Tuhan Yesus contohkan. Agar kita layak disebut anak-anak Allah.
Matius 5:48 (TB) Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
0 Response to "MANUSIA TELAH LUPA DENGAN JATI DIRINYA YANG DISEBUT ANAK-ANAK ALLAH"
Post a Comment